KHAZANAH ISLAM:Apabila Matahari Terbit dari Barat

Matahari akan terbit dari Barat di kala kebaikan dan kebajikan sudah sulit sekali ditemukan di muka bumi ini. adanya perpindahan tempat matahari ini terjadi manakala banyak masjid yang sudah tidak didatangi oleh jama’ah lagi, seorang ustadz atau kyai sudah tidak lagi dihargai oleh umatnya lagi, sementara pelacur-pelacur dan dekadensi (kebobrokan) moral merajalela di mana-mana. Sesungguhnya, tanda-tanda tibanya hari kiamat yang pertama adalah terbitnya matahari dari arah Barat dan keluarnya binatang di hadapan orang banyak di waktu Dhuha. Mana di antara keduanya itu yang keluar lebih dulu daripada yang lainnya, maka tidak lama kemudian yang lainnya pasti akan menyusul. (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Hadits di atas menjelaskan bahwa apabila matahari terbit dari Barat, maka hal itu merupakan pertanda hari kiamat benar-benar tiba. Bagaimana prosesnya sehingga matahari bisa terbit dari Barat?
Seorang ilmuwan Rusia, Demitri Bolyakov mengemukakan sebuah temuan yang cukup mengejutkan, bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun. Tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Dan tahukan, sobat? Semakin tua usia bumi, pergeseran magnet kutub bumi semakin besar. Pada tahun 2001 saja, kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak.

Apa arti dari seluruh fenomena sains ini? Hal ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet berganti tempat. Artinya bahwa 'gerak' perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit dari Barat.
 Pada saat itu, siang terasa begitu pendek, sementara malam dirasakan sangat panjang. Perputaran siang dan malam berbeda tiga kali lipat. Satu malam bagaikan tiga kali siang hari. Selanjutnya, bagaimana kondisi umat manusia pada saat itu, selain menjerit-jerit ketakutan? Sebuah hadits menjelaskan,

Kiamat tidak akan terjadi, sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya (Barat). Apalagi matahari terbit dari tempat terbenamnya, manusia semuanya beriman. Maka pada waktu itu, tiadalah iman seseorang yang tadinya belum pernah beriman, berguna bagi dirinya; juga bagi mereka yang tadinya belum pernah berbuat baik.” (HR. Musim)

Hadits tersebut memberitahukan kepada kita, bahwa saat hari kiamat, umat manusia sekonyong-konyong beriman kepada Tuhan-nya, menyadari segala kesalahan yang telah diperbuatnya. Namun, kesadaran mereka tidaklah berguna saat itu. Allah telah menutup pintu taubat bagi mereka. Lalu, pantaskah kita tetap enak saja, menikmati perbuatan maksiat kita pada saat sekarang ini?

 Bagaimana pintu taubat sendiri bisa tertutup saat itu? Bukankah selama ini kita masih bisa menyadari segala kesalahan yang telah kita perbuat walaupun nyawa kita sudah berada di ujung tanduk, dan pintu taubat Allah tetap terbuka?

 Betul, tapi suasananya yang sangat berbeda. Penyebab terjadinya taubat antara sekarang (sebelum kiamat) dengan nanti saat kiamat tiba, sangatlah berbeda. Sekarang, manusia bertaubat disebabkan karena betul-betul telah menyadari kesalahannya. Sementara itu, taubatnya manusia ketika kiamat terjadi, disebabkan karena kesadaran mereka terhadap batas akhir kehidupannya di dunia ini, yang mau tidak mau harus mereka lakukan. Jadi, ada batasan antara terpaksa dan tidak terpaksa dalam hal taubat tersebut, bukan dari kesadaran sendiri.

 Bagaimana keadaan orang mukmin pada saat itu? Orang mukmin adalah orang yang pertama kali menyaksikan bagaimana terjadinya perubahan masa yang sangat aneh itu. Mereka adalah orang-orang yang sering bangun malam untuk melaksanakan shalat tahajud. Dengan mata batinnya yang kuat, orang mukmin melihat bahwa pada saat itu malam begitu panjang, tidak seperti biasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH “AINUL MARDHIAH ” BIDADARI TERCANTIK DI SURGA

KHAZANAH:I`tikaf Nggak Harus di Masjid Tertentu

JADWAL IMSAKIYAH UNTUK KOTA MANADO