KISAH DAN SEJARAH:Benarkah Bung Karno adalah Penemu Makam Imam Bukhari?
Yaitu ditemukannya makam Imam Bukhari
setelah Presiden Soekarno mengajukan syarat undangan Nikita Khrushchev
agar datang ke Moskow. Melalui pencarian tersebut, makam sang perawai
hadits itu pun ditemukan.
Setelah Nikita Khrushchev sang pemimpin Uni Soviet berhasil menemukan makam Imam Bukhari, Bung Karno pun menepati janji untuk datang ke Moskow. Tetapi kunjungan ke Moskow tersebut juga tidak hanya urusan politik belaka, melainkan juga untuk berziarah ke makam Imam Bukhari. Sehingga, Indonesia memperlihatkan diri tak bisa diatur Uni Soviet kepada bangsa barat.
Dibalik benar atau tidaknya cerita tersebut masih ada hal menarik. Cerita selanjutnya disampaikan oleh tim Expedisi Fastron Europe Asia Metro TV Expedition 2011 yang melakukan perjalanan ke makam Imam Bukhari. Tim tersebut mendapat sambutan hangat dari penjaga makam, bahkan mendapat kesempatan untuk langsung menuju ruang bawah tanah, tempat jenazah Imam Bukhari dimakamkan.
Kemudian tim ekspedisi tersebut mendapat penuturan langsung dari sang juru kunci makam yaitu Rahmatullo Sultonov. Rahmatullo menceritakan bahwa makam Imam Bukhari tidak akan seindah dan semegah saat ini tanpa adanya peran Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia itu.
Dan dari cerita tersebut juga muncul kesaksian kembali bahwa Bung Karno yang meminta para petinggi komunis di Uni Soviet untuk menemukan makam Imam Bukhari. Ketika sudah ditemukan, Bung Karno meminta agar makam tersebut dirawat dan diperbaiki karena kondisinya tidak terurus. Bahkan, Bung Karno menawarkan untuk memindahkan makam tersebut ke Indonesia. Sebagai gantinya, Uni Soviet ditawarkan emas seberat makam tersebut oleh Bung Karno.
Cerita tersebut diterjemahkan oleh Temur Mirzaev dari kata-kata Rahmatullo Sultonov. Temur sendiri merupakan dosen bahasa Indonesia di Institute of Oriental Studies, Tashkent dan juga rekanan Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Menurut kesaksian beberapa Kaskusser di forum Kaskus, cerita tentang expedisi Fastron ini memang pernah ditampilkan di acara “Kick Andy”, Metro TV.
Begitu pun ketika kami mencoba menelusuri asal-usul cerita ini, bisa ditemukan dalam dokumentasi Pertaminaracing bulan November 2011, dan juga sebuah artikel berbahasa Inggris mengenai komplek makam Imam Bukhari. Di artikel berbahasa Inggris tersebut juga disebutkan bahwa Presiden Indonesia, Soekarno yang berjasa menghidupkan kembali makam Imam Bukhari yang terbengkalai dan tak terurus.
Dari beberapa cerita tersebut, memang ada kemungkinan yang tidak sesuai. Bisa saja sesuai sebagian, atau mungkin juga sesuai seluruhnya. Tetapi berdasar beberapa data yang masih bisa kita lihat sekarang, besar kemungkinan bahwa Bung Karno memang memiliki peran penting dalam pemugaran, dan perbaikan komplek makam Imam Bukhari.
Setelah Nikita Khrushchev sang pemimpin Uni Soviet berhasil menemukan makam Imam Bukhari, Bung Karno pun menepati janji untuk datang ke Moskow. Tetapi kunjungan ke Moskow tersebut juga tidak hanya urusan politik belaka, melainkan juga untuk berziarah ke makam Imam Bukhari. Sehingga, Indonesia memperlihatkan diri tak bisa diatur Uni Soviet kepada bangsa barat.
Dibalik benar atau tidaknya cerita tersebut masih ada hal menarik. Cerita selanjutnya disampaikan oleh tim Expedisi Fastron Europe Asia Metro TV Expedition 2011 yang melakukan perjalanan ke makam Imam Bukhari. Tim tersebut mendapat sambutan hangat dari penjaga makam, bahkan mendapat kesempatan untuk langsung menuju ruang bawah tanah, tempat jenazah Imam Bukhari dimakamkan.
Kemudian tim ekspedisi tersebut mendapat penuturan langsung dari sang juru kunci makam yaitu Rahmatullo Sultonov. Rahmatullo menceritakan bahwa makam Imam Bukhari tidak akan seindah dan semegah saat ini tanpa adanya peran Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia itu.
Dan dari cerita tersebut juga muncul kesaksian kembali bahwa Bung Karno yang meminta para petinggi komunis di Uni Soviet untuk menemukan makam Imam Bukhari. Ketika sudah ditemukan, Bung Karno meminta agar makam tersebut dirawat dan diperbaiki karena kondisinya tidak terurus. Bahkan, Bung Karno menawarkan untuk memindahkan makam tersebut ke Indonesia. Sebagai gantinya, Uni Soviet ditawarkan emas seberat makam tersebut oleh Bung Karno.
Cerita tersebut diterjemahkan oleh Temur Mirzaev dari kata-kata Rahmatullo Sultonov. Temur sendiri merupakan dosen bahasa Indonesia di Institute of Oriental Studies, Tashkent dan juga rekanan Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Menurut kesaksian beberapa Kaskusser di forum Kaskus, cerita tentang expedisi Fastron ini memang pernah ditampilkan di acara “Kick Andy”, Metro TV.
Begitu pun ketika kami mencoba menelusuri asal-usul cerita ini, bisa ditemukan dalam dokumentasi Pertaminaracing bulan November 2011, dan juga sebuah artikel berbahasa Inggris mengenai komplek makam Imam Bukhari. Di artikel berbahasa Inggris tersebut juga disebutkan bahwa Presiden Indonesia, Soekarno yang berjasa menghidupkan kembali makam Imam Bukhari yang terbengkalai dan tak terurus.
Dari beberapa cerita tersebut, memang ada kemungkinan yang tidak sesuai. Bisa saja sesuai sebagian, atau mungkin juga sesuai seluruhnya. Tetapi berdasar beberapa data yang masih bisa kita lihat sekarang, besar kemungkinan bahwa Bung Karno memang memiliki peran penting dalam pemugaran, dan perbaikan komplek makam Imam Bukhari.
Komentar
Posting Komentar