KHAZANAH ISLAM:BERDOSANYA LEWAT DI DEPAN ORANG SHALAT
pernah melihat orang berlalu lalang begitu saja di depan orang yang sedang shalat? Misalnya saat di mesjid, dengan santainya orang akan lewat di depan orang yang shalat.
Apa yang anda pikirkan? Tidak sopan? Tentu saja hal tersebut sangat tidak sopan, namun tahukah Sobat Lebaran bahwa melewati orang yang sedang shalat (berada di depannya) adalah sebuah dosa?
BERDIRI 40
Lewat di depan orang yang sedang shalat ternyata bukan sekadar perkara tidak sopan, ada dosa yang terkandung di dalamnya. Hal ini terkandung dalam hadist yang diriwayatkan Abu Jahm, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika orang yang berjalan di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya berdiri 40 baginya adalah lebih baik daripada berjalan di hadapan orang shalat.” (HR. Bukhari)
Abu An-Nadhr berkata: “Aku tidak mengetahui, apakah beliau mengatakan, ’40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun’
Walau tidak dikatakan bahwa 40 itu menyangkut berapa lama, namun hadist tersebut menyiratkan bahwa lewat di depan orang shalat adalah hal yang dilarang dan kita lebih baik menunggu.
SUTRAH
Untuk mencegah orang lewat di depan orang yang sedang shalat, kita mengenal adanya sutrah. Sutrah adalah sesuatu yang dijadikan sebagai penghalang, apapun jenisnya untuk mencegah orang lewat di depan kita saat shalat. Misalnya tongkat. Seperti yang disabdakan Rasulullah sebagai berikut : “Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka hendaklah ia meletakkan sesuatu di hadapannya. Kalau tidak ada, hendaklah ia tancapkan tongkat; dan kalau ia tidak membawa tongkat, maka garislah sebuah garis, maka tidak akan ada yang mengganggunya (shalatnya-pen) binatang yang lewat di depannya” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah) dan disahkan oleh Ibnu Hibban.
Beberapa kisah menyebutkan banyak sahabat Rasulullah yang menggunakan sutrah saat shalat:
-Qurrah bin Iyas berkata: "Umar melihatku sedangkan aku (ketika itu) shalat di antara dua tiang. Maka dia memegang tengkukku dan mendekatkan aku ke sutrah seraya berkata: Shalatlah menghadap kepadanya."
Dari Nafi, ia berkata :"Bahwa Ibnu Umar jika tidak mendapati tempat yang menghadap tiang dari tiang-tiang Masjid, lalu ia berkata padaku : "Palingkan kepadaku punggungmu (untuk dijadikan sutroh)”
-(Dalam suatu riwayat) bahwa Salamah bin Al-Akhwa meletakkan batu di tanah. Jika dia mau mengerjakan shalat, dia menghadap kepadanya.
Pengecualian
Namun berdosanya orang yang lewat di depan orang tersebut memiliki pengecualian tersendiri, yaitu saat shalat di Masjidil Haram. Diriwayatkan Katsir bin Katsir bin al-Muthalib dari bapaknya dari kakeknya, berkata: “Aku melihat Rasulullah shalat menghadap Hajar Aswad sedangkan manusia berlalu lalang di antara keduanya.”
Kenapa hal ini dapat dimaklumi? Karena melarang orang berlalu lalang di Masjidil Haram bukanlah perkara mudah, oleh karena itu Islam meringankan hal tersebut.
Lalu bagaimana dengan anak kecil dan hewan? Anak kecil yang belum mengerti apa-apa hendaknya dididik untuk tidak mendekati atau melewati orang yang shalat. Bila belum dapat dididik maka bila anda akan shalat dan sedang mengasuh anak kecil, misalnya adik atau keponakan. Maka berilah anak kecil tersebut mainan agar tidak mengganggu kekhusyuan Anda dalam shalat. Bagaimana bila anak tersebut terus mendekati Sobat Lebaran? Mungkin dia lapar, berilah makanan atau minuman dahulu baru Anda menunaikan ibadah shalat dengan tenang.
Untuk hewan yang lewat di depan orang shalat, diriwayatkan Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan sesuatu berlalu di antara dirinya dengan tabir. Dan pernah : "Beliau shalat, tiba-tiba datanglah seekor kambing berlari di hadapannya,lalu beliau berlomba dengannya hingga beliau menempelkan perutnya ke tabir -dan berlalulah kambing itu di belakang beliau-"
Dari peristiwa tersebut tentu anda paham pentingnya menjaga agar tidak ada yang menghalangi atau lewat saat kita sedang menjalankan shalat.
Shalat adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT, ini artinya kita sedang menghadap Allah SWT. Jelas bukan sekadar tidak sopan bila ada yang begitu saja lewat saat kita menghadap Sang Pencipta bukan? Namun ingat buat yang melaksanakan shalat pun jangan sampai di tempat sembarangan, misalnya di tempat yang sering dilalui orang sehingga menghalangi jalan.
(Sumber dari:Lebaran.com)
Apa yang anda pikirkan? Tidak sopan? Tentu saja hal tersebut sangat tidak sopan, namun tahukah Sobat Lebaran bahwa melewati orang yang sedang shalat (berada di depannya) adalah sebuah dosa?
BERDIRI 40
Lewat di depan orang yang sedang shalat ternyata bukan sekadar perkara tidak sopan, ada dosa yang terkandung di dalamnya. Hal ini terkandung dalam hadist yang diriwayatkan Abu Jahm, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika orang yang berjalan di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya berdiri 40 baginya adalah lebih baik daripada berjalan di hadapan orang shalat.” (HR. Bukhari)
Abu An-Nadhr berkata: “Aku tidak mengetahui, apakah beliau mengatakan, ’40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun’
Walau tidak dikatakan bahwa 40 itu menyangkut berapa lama, namun hadist tersebut menyiratkan bahwa lewat di depan orang shalat adalah hal yang dilarang dan kita lebih baik menunggu.
SUTRAH
Untuk mencegah orang lewat di depan orang yang sedang shalat, kita mengenal adanya sutrah. Sutrah adalah sesuatu yang dijadikan sebagai penghalang, apapun jenisnya untuk mencegah orang lewat di depan kita saat shalat. Misalnya tongkat. Seperti yang disabdakan Rasulullah sebagai berikut : “Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka hendaklah ia meletakkan sesuatu di hadapannya. Kalau tidak ada, hendaklah ia tancapkan tongkat; dan kalau ia tidak membawa tongkat, maka garislah sebuah garis, maka tidak akan ada yang mengganggunya (shalatnya-pen) binatang yang lewat di depannya” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah) dan disahkan oleh Ibnu Hibban.
Beberapa kisah menyebutkan banyak sahabat Rasulullah yang menggunakan sutrah saat shalat:
-Qurrah bin Iyas berkata: "Umar melihatku sedangkan aku (ketika itu) shalat di antara dua tiang. Maka dia memegang tengkukku dan mendekatkan aku ke sutrah seraya berkata: Shalatlah menghadap kepadanya."
Dari Nafi, ia berkata :"Bahwa Ibnu Umar jika tidak mendapati tempat yang menghadap tiang dari tiang-tiang Masjid, lalu ia berkata padaku : "Palingkan kepadaku punggungmu (untuk dijadikan sutroh)”
-(Dalam suatu riwayat) bahwa Salamah bin Al-Akhwa meletakkan batu di tanah. Jika dia mau mengerjakan shalat, dia menghadap kepadanya.
Pengecualian
Namun berdosanya orang yang lewat di depan orang tersebut memiliki pengecualian tersendiri, yaitu saat shalat di Masjidil Haram. Diriwayatkan Katsir bin Katsir bin al-Muthalib dari bapaknya dari kakeknya, berkata: “Aku melihat Rasulullah shalat menghadap Hajar Aswad sedangkan manusia berlalu lalang di antara keduanya.”
Kenapa hal ini dapat dimaklumi? Karena melarang orang berlalu lalang di Masjidil Haram bukanlah perkara mudah, oleh karena itu Islam meringankan hal tersebut.
Lalu bagaimana dengan anak kecil dan hewan? Anak kecil yang belum mengerti apa-apa hendaknya dididik untuk tidak mendekati atau melewati orang yang shalat. Bila belum dapat dididik maka bila anda akan shalat dan sedang mengasuh anak kecil, misalnya adik atau keponakan. Maka berilah anak kecil tersebut mainan agar tidak mengganggu kekhusyuan Anda dalam shalat. Bagaimana bila anak tersebut terus mendekati Sobat Lebaran? Mungkin dia lapar, berilah makanan atau minuman dahulu baru Anda menunaikan ibadah shalat dengan tenang.
Untuk hewan yang lewat di depan orang shalat, diriwayatkan Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan sesuatu berlalu di antara dirinya dengan tabir. Dan pernah : "Beliau shalat, tiba-tiba datanglah seekor kambing berlari di hadapannya,lalu beliau berlomba dengannya hingga beliau menempelkan perutnya ke tabir -dan berlalulah kambing itu di belakang beliau-"
Dari peristiwa tersebut tentu anda paham pentingnya menjaga agar tidak ada yang menghalangi atau lewat saat kita sedang menjalankan shalat.
Shalat adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT, ini artinya kita sedang menghadap Allah SWT. Jelas bukan sekadar tidak sopan bila ada yang begitu saja lewat saat kita menghadap Sang Pencipta bukan? Namun ingat buat yang melaksanakan shalat pun jangan sampai di tempat sembarangan, misalnya di tempat yang sering dilalui orang sehingga menghalangi jalan.
(Sumber dari:Lebaran.com)
Komentar
Posting Komentar